TUGAS
MEDIA KOMUNIKASI
PEMBELAJARAN
![]() |
HASIL-HASIL PENELIATIAN TENTANG MANFAAT DALAM PEMBELAJARAN DI SMP
Kelompok 1
Dewi Patimah
Fajar
Hanifah Fauziah
Lenisa
Siti Nadroh
Ujang Suhaya
Yusliana
(via UPI)
PENDAHULUAN
Biologi adalah kajian
tentang alam kehidupan nyata, objek yang menjadi bahan kajiannya adalah hal-hal
yang nyata pula. Oleh karena itu membelajarkan biologi sebaiknya menggunakan
pendekatan dan media yang mendekatkan siswa kepada alam dan objek-objek nyata.
Dalam pengajaran biologi, ketika perangkat penunjang kegiatan telah tersedia,
masih mungkin terdapat sejumlah kendala sehingga proses pembelajarantidak
berjalan seperti yang diharapkan. Kendala-kendala tersebut misalnya karena
prosesnya yang terlalu lama atau terlalu singkat sehingga sulit diamati.
Pertumbuhan dan perkembangan manusia adalah salah satu materi ajar IPA di
Sekolah Menengah Pertama (SMP)yang prosesnya memerlukan waktu yang lama. Salah
satu kajian di dalam materi ajar ini adalah pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja. Siswa SMP yang mempelajari materi ajar ini
sebagian besar berada pada rentang usia tersebut. Seperti telah diungkapkan
sebelumnya bahwa pembelajaran akan lebih bermakna apabila siswa mengamati objek
nyata. Pada materi ajarpertumbuhan dan perkembangan masa remaja, siswa dapat
bertindak sebagai subjek sekaligus objek pembelajaran. Akan tetapi, berdasarkan
hasil wawancara dengan beberapa siswa sebelum penelitian dilaksanakan terungkap
bahwa siswa menjadi malu dan tertutup apabila dijadikan sebagai objek penelitian.
Hal ini terkait dengan ciri-ciri masa pubertas yang baru mereka masuki.
Berdasarkan hal tersbut maka diperlukan alat bantu atau media untuk membelajarkan
materi pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja. Mediapembelajaran yang
efektif dapat menumbuhkan sikap ketertarikan siswa terhadap suatu konsep.
Beberapa penelitian tentang penggunaan multimedia, misalnya Nuraeni (2006),
Hutagalung (2007), Jubaedah (2007) dan Utami (2007)
menunjukkan bahwa
pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran dapat meningkatkan penguasaan
konsepdan motivasi siswa. Penggunaan media audiovisual efektif dalam
meningkatkan retensi siswa. Penelitian Dwyer yang dikutip oleh Yusup (1990)
melaporkan bahwa gabungan antara indera penglihatan danpendengaran merupakan
cara yang paling efektif untuk mengingat suatu peristiwa atau objek. Hasil
penelitian Dwyer menunjukkan bahwa orang mampu mengingat 10% dari yang
dibacanya, 20% dari yang didengarnya, 30% dari yang dilihatnya, dan 50% dari
yang dilihat dan didengarnya. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) biologi Sekolah
Menengah Pertama di Sumedang pada kegiatan lesson study hampir seluruhnya
dilaksanakan secara berkelompok. Berdasarkan hasilobservasi pada kegiatan
lesson study menunjukkan bahwa pengelompokan siswa dalam KBM kurang memberikan
dampak nyata terhadap partisipasi siswa dalam aktivitas belajar. Penelitian
Tindakan Kelas yang dilakukan oleh Sriyati dan Syulasmi (2007) diperoleh hasil
bahwahanya 3 dari 10 kelompok siswa yang memiliki kinerja yang baik. Hal yang
sama diungkapkan oleh Mustika (2006). Hasil observasinya di lapangan
menunjukkan bahwa ketika siswa bekerja dalam kelompok besar, maka dalam
kelompok tersebut sebagian besar anggota kelompok hanya
mengandalkan kemampuan seorang siswa yang dianggap memiliki kemampuan akademik
yang paling tinggi dan sisanya hanya mengobrol saja. Sepengetahuan peneliti,
dari sejumlah open lesson pada kegiatan lesson Study di Sumedang wilayah Tomo,
tidak ada yang menggunakan media audiovisual untuk meningkatkan keterlibatan
siswa di dalam KBM. Oleh karena itu, penelitian
difokuskan pada
pengaruh media audiovisual dalam mendorong siswa berpartisipasi aktif di dalam
pembelajaran. Indikator keterlibatan siswa di dalam pembelajaran ditunjukan
dengan keatifan siswa di dalam diskusi kelompok, diskusi kelas dan kemampuan
siswa dalam memahami konsep yang disampaikan menggunakan alat bantu audio
visual tersebut.
METODE
Penelitian yang
dilakukan di SMPN 2 Conggeang Sumedang ini bertujuan untuk mengungkapkan
pengaruh media audio visual dalam mendukung KBM biologi. Penelitian deskriptif
ini menggunakan instrumen berupa Lembar Kerja Siswa (LKS), tes penguasaan
konsep serta lembar observasi. Siswa yang menjadi objek penelitian adalah kelas
VIII A sebanyak 35 orang yang dikelompokan secara heterogen menjadi 6 kelompok.
Masing-masing kelompok terdiri dari 5 dan 6 anggota 2 laki-laki dan 3 atau 4
orang perempuan. Kegiatan penelitian ini melibatkan 42 orang observer.Kegiatan
lesson studyyang telah dilaksanakan meliputi tahapan : plan (perencanaan), do
(implementasi)dan see (refleksi). Pada tahap perencanaan, pelaksana penelitian
secara bersama-sama melakukan persiapan yang meliputi : penentuan topik
pembelajaran, menentukan guru yang tampil, membuat perangkat
pembelajaran (teaching
materials) yang terdiri dari Rencana Pembelajaran, LKS (Lembar Kerja Siswa),
menentukan metode dan pendekatan pembelajaran, merancang media pembelajaran dan
membuat alat evaluasi. Media pembelajaran diedit, disesuaikan dengan kebutuhan
dan durasi pelaksanaan pembelajaran. Media yang digunakan adalah video CD
pembelajaran “The Human body. First step raging teenvol 1 dan 2”. Tahap
implementasidilaksanakan pada tanggal
1 Desember2007, dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Number Head Together).Pada
pelaksanaan pembelajaran, siswa memperhatikan tayangan VCD lewat televisi.
Selama kegiatan ini berlangsung, siswa mencatat informasi yang diberikan
melalui media. Setelah penanyangan media selesai, siswa mengisi LKS yang
terdiri daridua kegiatan utama. Pertama menyusun gambar dan foto-foto berbagai
tahapan perkembangan manusia yang telah dibawa.. Bagian kedua yaitu mengisi
pertanyaan konseptual. Kegiatan ini dilakukan dengan memanfaatkan informasi
tahapan perkembangan yang ditayang
kan lewat media.
Kegiatan selanjutnya adalah diskusi kelasdengan sistem NHT. Diakhir
pembelajaran siswa di bawah bimbingan guru membuat kesimpulan dari materi yang
disampaikan yang dilanjutkan dengan kegiatan evaluasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Partisispasi Siswa dalam PembelajaranPartisipasi siswa di dalam
pembelajaran dijaring dengan lembar observasi. Di bawah ini dipaparkan
interaksi siswa pada setiap kelompok Tabel 1. partisipasi siswa dalam
pembelajaranKelompokJumlah anggota kelompokJumlah anggota
aktif/kelompokPenayangan media%Diskusi %
1. 5 5 100 3 60
2. 6 6 100 6 100
3. 6 6 100 6 100
4. 6 6 100 6 100
5. 6 6 100 5 83.3
6. 6 6 100 6 100
Rata-rata100% 90.55%
Berdasarkan data dalam
tabel 1. pada saat media ditayangkanseluruh siswa berpartisipasi aktif.
Kegiatan siswa pada saat tersebut berdasarkan data observasiyaitu memperhatikan
dan mencatat informasi. Pada kegiatan ini tidak ada satupun siswa yang terlihat
bosan. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara siswa. Siswa
menilaipembelajaran dengan menggunakan media audio visualadalah
cara belajar yang baru, tidak membosankan dan membuat jenuh. Pem
belajaran dengan menggunakan
media menjadikan belajar biologilebih menyenangkan. Media yang ditampilkan pada
saat pembelajarandinilai sangat efektif mengatasi kejenuhan siswa. Pernyataan
ini sejalan dengan pendapat Overfield dan Bryan-Lluka (2003) bahwa pembelajaran
dengan menggunakan multimedia dapat memanipulasi lingkungan belajar siswa
sehingga lebih menyenangkan. Faktor lain yang diduga mempengaruhi partisipasi
siswa pada tahapan pembelajaran ini adalah kesesuaian informasi di dalam media
dengan apa yang siswa alami. Film berdurasi pendek (20 menit)yang ditampilkan
memberikan informasi tentang ciri-ciri tahapan perkembangan manusia mulai lahir
hingga usia lanjut. Prosesediting film ini lebih menekankan pada
perubahan-perubahan fisik dan psikologis pada usia remaja. Informasi yang
disajikan lewat media tersebut cukup mudah dipahami. Terjemahan berbahasa
indonesia serta tampilan film memberikan informasi nyata tentang ciri-ciri
kelamin sekunder pada remaja putera dan remaja puteri.Pemahaman bahasa membantu
siswa memahami isi materi di dalam media.Dampak dari penayangan media tampak
jelas ketika siswa harus mengerjakan LKS.
Bagian pertama LKS dikerjakan
secara berkelompok. Pada tahapan ini, hampir seluruh siswa berpartisipasi aktif
(Tabel 1). Kegiatan siswa pada tahap ini adalah menyusun gambar urutan tahapan
perkembangan pada manusia. Siswa dalam setiap kelompok 90.55% terlibat secara
fisik di dalam penyelesaian tugas ini. Siswa yang tidak terlibat hanya
sebagaian kecil. Siswa
tersebut termasuk dalam
kategori slow learner. Partisipasi siswa dalam diskusi kelas dapat dikendalikan
karena penerapan model pembelajran NHT. Meski demikian siswa yang mengajukan pertanyaan
dan memberikan tanggapan pada sesi ini tidak hanya siswa yang ditunjuk guru.
Beberapa siswa mengajukan pertanyaan yang terkait dengan maslah remaja yang
bisa mereka temui sehari-hari. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
Dengan media dapat membantu Guru dan siswa melakukan komunikasi dan interaksi
dua arah secara aktif dalam proses pembelajaran. Hal menarik pada
kegiatan diskusi kelas adalah munculnya keberanian siswa untuk mempresentasikan
hasil kegiatan kelompoknya tanpa teks yang dibacakan. Berbekal susunan gambar
yang telah dibuat kelompok, wakil setiap kelompok secara bergantian mempresentasikan
pekerjaannya. Salah satu anggota kelompok yang ditugaskan untuk mempresentasikan
adalah siswa pemalu dan tidak pernah tampildi depan kelas pada pembelajaran
sebelumnya. Faktor yang mempengaruhi munculnya kebernaian siswa adalah rasa
percaya diri yang tinggi. Berdasarkan data hasil observasi, rasa percaya diri
muncul karena ketepatan siswa dalam menyusun gambardan menjawab pertanyaan. Hal
tersebut diduga kuat sebagai dampak tidak langsung penayangan media.
2. Penguasaan KonsepData tentang penguasaan konsep diperoleh melalui LKS
bagian kedua dan tes pengusaan konsep yang dilakukan diakhir pembelajaran.
Bagian kedua LKS berisi pertanyaan-pertanyaan konseptualyang diisi secara
perseorangan. Berdasarkan hasil analisis LKS diperoleh bukti bahwa penyangan
media berdampak terhadap pengusaan konsep siswa. Pada Tabel 2 diketahui bahwa
rata-rata nilai LKS tiap kelompok adalah 7.91. dari nilai maksimal 10. dan
tergolong baik.Tabel 2. Nilai Kelompok untuk Jawaban Pertanyaan pada LKS KelompokNilai
LKS
1. 8,16
2. 7,8
3. 7,93
4. 8
5. 7,8
6. 7,93
Rata-rata 7, 91
Soal pengusaan konsep
yang diberikan terdiri atas 20 soal pilihan ganda dan 5 soal essay.
Hasil tes menunjukan
bahwa nilai rata-rata kelas tes pengusaan konsep adalah 7.36. Rata rata nilai
ini lebih tinggi dari nilai kelulusan minimal untuk IPA di sekolah tempat
peneltiian. Data dalam tabel 3 tentang jumlah siswa yang memenuhi
Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) memperkuat temuan tersebut. Sebagian besar (90,55%)
berhasil mencapai nilai KKM(6 untuk IPA) dan hanya 5,7 % yang harus mengikuti
remedial. Besarnya persentase siswa yang mencapai KKM tidak terjadi pada
pembelajaran sebelumnyatanpa media audio visual. Data ini menunjukkan bahwa
media berpengaruh terhadap pemahaman konsep siswa. Seperti pendapat Herlianti (2005)
bahwa tampilan-tampilan dalam media mempunyai kekuatan imagery,terbukti mampu
menyimpan abstraksi konsep lebih lama dalam struktur kognitif siswa Tabel 3. Persentase
Siswa Memenuhi KKM Kelas Nilai Rata-rata Ulangan Jumlah siswa memenuhi
KKM Jumlah siswa tidak
memenuhi KKM 8 A(35 siswa)7,36 33 orang, 2 orang 94,3 % 5,7 %
Besarnya presentase
siswa yang memenuhi KKM menurut Kemp dan Dayton (dalam Jumadi, 2007) karena
melalui media penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan, proses pembelajaran
menjadi lebih jelas dan menarik karena media dapat menampilkan informasi
melalui suara, gambar, gerakan, dan warna, baik secara alamiah maupun
manipulasi. Dengan demikian akan memperjelas konsep dan menarik perhatian
siswa. Media mempermudah suatu konsep verbal menjadi kongkrit, sehingga dalam
penyampaian materi akan menghemat waktu dan tenaga. Dengan demikian guru
memiliki banyak waktu untuk membantu kesulitan belajar siswa, membentuk
kepribadian siswa, memberikan dorongan dan motivasi siswa, dan membimbing
kreatifitas siswa.Media merupakan alat bantu dalam pembelajaran. Dengan
demikian peran guru tidak dapat dikesampingkan. Keberhasilan siswa dalam
pembelajaran tidak hanya dipengaruhi oleh media dan metode yang digunakan.
Seperti yang disebutkan Piaget dan Freire (Lie, 2002) bahwa berhasil tidaknya
siswa menggali pengetahuannya tergantung pada bagaimana guru menciptakan
kondisi dan situasi yang memungkinkan siswa membentuk makna-makna dari bahan-bahan
pelajaran melalui suatu proses belajar dan menyimpannya dalam
ingatan yang sewaktu-waktu dapat diproses dan dikembangkan lebih lanjut. Guru
pengajar mencipatakan kondisi yang kondusif dalam pembelajaran dengan cara
mengajukan pertanyaan-pertanyaan produktif. Kemampuan memotivasi siswa terutama
siswa slow learnerberhasil membangkitkan semangat siswa. Ketenangan ketika
mengatasi masalah listrik padam turut berpengaruh terhadaprasapercaya diri
siswa.
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di
atas dapat disimpulkan
1. Media berpengaruh terhadap partisipasi siswa di dalam pembelajaran.
Keterlibatan siswa di dalam diskusi baik diskusi kelompok maupun diskusi kelas
sangat tinggi.
2. Media mampu membangkitkan motivasi belahjar siswa. Siswa dapat belajar
lebih menyenangkan dan terhindar dari kejenuhan.
3. Media dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa dengan cukup baik.
Persentase siswa yang telah mencapai KKM tinggi yaitu 90.55%
4. Model pembelajaran NHT yang diterapkan mempengruhi keterlibatan siswa dalam
diskusi kelas
5.Penggunaan media dalam pembelajaran materi perkembangan dan pertumbuhan
pada manusia mendapat tanggapan yang positif dari siswa dan guru-guru observer.
DAFTAR PUSTAKA
Akahori, K. (2003). The
Feature and Roles of Simulation Software in Classroom, Japan: Proceeding ISAGA.
Fitriani, L. (2006). Pengaruh
multimedia interaktif terhadap hasil belajar siswa kelas XI pada materi sistem
reproduksi manusia. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi UPU. Tidak diterbitkan. Herlianti,
Y. (2005). Analisis Pemahaman dan retensi Siswa SMP Pengguna Wacana Multimedia”Berpetualang
Bersama Mendel” Tesispada PPS UPI Bandung:
tidak diterbitkan