Senin, 14 November 2016

MEDIA KOMUNIKASI PEMBELAJARAN SMP



TUGAS


MEDIA KOMUNIKASI PEMBELAJARAN



HASIL-HASIL PENELIATIAN TENTANG MANFAAT DALAM PEMBELAJARAN DI SMP
Kelompok 1
Dewi Patimah
Fajar
Hanifah Fauziah
Lenisa
Siti Nadroh
Ujang Suhaya
Yusliana

(via UPI)



PENDAHULUAN



Biologi adalah kajian tentang alam kehidupan nyata, objek yang menjadi bahan kajiannya adalah hal-hal yang nyata pula. Oleh karena itu membelajarkan biologi sebaiknya menggunakan pendekatan dan media yang mendekatkan siswa kepada alam dan objek-objek nyata. Dalam pengajaran biologi, ketika perangkat penunjang kegiatan telah tersedia, masih mungkin terdapat sejumlah kendala sehingga proses pembelajarantidak berjalan seperti yang diharapkan. Kendala-kendala tersebut misalnya karena prosesnya yang terlalu lama atau terlalu singkat sehingga sulit diamati. Pertumbuhan dan perkembangan manusia adalah salah satu materi ajar IPA di Sekolah Menengah Pertama (SMP)yang prosesnya memerlukan waktu yang lama. Salah satu kajian di dalam materi ajar ini adalah pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja. Siswa SMP yang mempelajari materi ajar ini sebagian besar berada pada rentang usia tersebut. Seperti telah diungkapkan sebelumnya bahwa pembelajaran akan lebih bermakna apabila siswa mengamati objek nyata. Pada materi ajarpertumbuhan dan perkembangan masa remaja, siswa dapat bertindak sebagai subjek sekaligus objek pembelajaran. Akan tetapi, berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa sebelum penelitian dilaksanakan terungkap bahwa siswa menjadi malu dan tertutup apabila dijadikan sebagai objek penelitian. Hal ini terkait dengan ciri-ciri masa pubertas yang baru mereka masuki. Berdasarkan hal tersbut maka diperlukan alat bantu atau media untuk membelajarkan materi pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja. Mediapembelajaran yang efektif dapat menumbuhkan sikap ketertarikan siswa terhadap suatu konsep. Beberapa penelitian tentang penggunaan multimedia, misalnya Nuraeni (2006), Hutagalung (2007), Jubaedah (2007) dan Utami (2007)
menunjukkan bahwa pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran dapat meningkatkan penguasaan konsepdan motivasi siswa. Penggunaan media audiovisual efektif dalam meningkatkan retensi siswa. Penelitian Dwyer yang dikutip oleh Yusup (1990) melaporkan bahwa gabungan antara indera penglihatan danpendengaran merupakan cara yang paling efektif untuk mengingat suatu peristiwa atau objek. Hasil penelitian Dwyer menunjukkan bahwa orang mampu mengingat 10% dari yang dibacanya, 20% dari yang didengarnya, 30% dari yang dilihatnya, dan 50% dari yang dilihat dan didengarnya. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) biologi Sekolah Menengah Pertama di Sumedang pada kegiatan lesson study hampir seluruhnya dilaksanakan secara berkelompok. Berdasarkan hasilobservasi pada kegiatan lesson study menunjukkan bahwa pengelompokan siswa dalam KBM kurang memberikan dampak nyata terhadap partisipasi siswa dalam aktivitas belajar. Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan oleh Sriyati dan Syulasmi (2007) diperoleh hasil bahwahanya 3 dari 10 kelompok siswa yang memiliki kinerja yang baik. Hal yang sama diungkapkan oleh Mustika (2006). Hasil observasinya di lapangan menunjukkan bahwa ketika siswa bekerja dalam kelompok besar, maka dalam kelompok tersebut sebagian besar anggota kelompok hanya mengandalkan kemampuan seorang siswa yang dianggap memiliki kemampuan akademik yang paling tinggi dan sisanya hanya mengobrol saja. Sepengetahuan peneliti, dari sejumlah open lesson pada kegiatan lesson Study di Sumedang wilayah Tomo, tidak ada yang menggunakan media audiovisual untuk meningkatkan keterlibatan siswa di dalam KBM. Oleh karena itu, penelitian
difokuskan pada pengaruh media audiovisual dalam mendorong siswa berpartisipasi aktif di dalam pembelajaran. Indikator keterlibatan siswa di dalam pembelajaran ditunjukan dengan keatifan siswa di dalam diskusi kelompok, diskusi kelas dan kemampuan siswa dalam memahami konsep yang disampaikan menggunakan alat bantu audio visual tersebut.






















METODE


Penelitian yang dilakukan di SMPN 2 Conggeang Sumedang ini bertujuan untuk mengungkapkan pengaruh media audio visual dalam mendukung KBM biologi. Penelitian deskriptif ini menggunakan instrumen berupa Lembar Kerja Siswa (LKS), tes penguasaan konsep serta lembar observasi. Siswa yang menjadi objek penelitian adalah kelas VIII A sebanyak 35 orang yang dikelompokan secara heterogen menjadi 6 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 dan 6 anggota 2 laki-laki dan 3 atau 4 orang perempuan. Kegiatan penelitian ini melibatkan 42 orang observer.Kegiatan lesson studyyang telah dilaksanakan meliputi tahapan : plan (perencanaan), do (implementasi)dan see (refleksi). Pada tahap perencanaan, pelaksana penelitian secara bersama-sama melakukan persiapan yang meliputi : penentuan topik pembelajaran, menentukan guru yang tampil, membuat perangkat
pembelajaran (teaching materials) yang terdiri dari Rencana Pembelajaran, LKS (Lembar Kerja Siswa), menentukan metode dan pendekatan pembelajaran, merancang media pembelajaran dan membuat alat evaluasi. Media pembelajaran diedit, disesuaikan dengan kebutuhan dan durasi pelaksanaan pembelajaran. Media yang digunakan adalah video CD pembelajaran “The Human body. First step raging teenvol 1 dan 2”. Tahap implementasidilaksanakan pada tanggal
1 Desember2007, dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Number Head Together).Pada pelaksanaan pembelajaran, siswa memperhatikan tayangan VCD lewat televisi. Selama kegiatan ini berlangsung, siswa mencatat informasi yang diberikan melalui media. Setelah penanyangan media selesai, siswa mengisi LKS yang terdiri daridua kegiatan utama. Pertama menyusun gambar dan foto-foto berbagai tahapan perkembangan manusia yang telah dibawa.. Bagian kedua yaitu mengisi pertanyaan konseptual. Kegiatan ini dilakukan dengan memanfaatkan informasi tahapan perkembangan yang ditayang
kan lewat media. Kegiatan selanjutnya adalah diskusi kelasdengan sistem NHT. Diakhir pembelajaran siswa di bawah bimbingan guru membuat kesimpulan dari materi yang disampaikan yang dilanjutkan dengan kegiatan evaluasi.






HASIL DAN PEMBAHASAN


1.      Partisispasi Siswa dalam PembelajaranPartisipasi siswa di dalam pembelajaran dijaring dengan lembar observasi. Di bawah ini dipaparkan interaksi siswa pada setiap kelompok Tabel 1. partisipasi siswa dalam pembelajaranKelompokJumlah anggota kelompokJumlah anggota aktif/kelompokPenayangan media%Diskusi %
1. 5 5 100 3 60
2. 6 6 100 6 100
3. 6 6 100 6 100
4. 6 6 100 6 100
5. 6 6 100 5 83.3
6. 6 6 100 6 100
Rata-rata100% 90.55%
Berdasarkan data dalam tabel 1. pada saat media ditayangkanseluruh siswa berpartisipasi aktif. Kegiatan siswa pada saat tersebut berdasarkan data observasiyaitu memperhatikan dan mencatat informasi. Pada kegiatan ini tidak ada satupun siswa yang terlihat bosan. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara siswa. Siswa menilaipembelajaran dengan menggunakan media audio visualadalah cara belajar yang baru, tidak membosankan dan membuat jenuh. Pem
belajaran dengan menggunakan media menjadikan belajar biologilebih menyenangkan. Media yang ditampilkan pada saat pembelajarandinilai sangat efektif mengatasi kejenuhan siswa. Pernyataan ini sejalan dengan pendapat Overfield dan Bryan-Lluka (2003) bahwa pembelajaran dengan menggunakan multimedia dapat memanipulasi lingkungan belajar siswa sehingga lebih menyenangkan. Faktor lain yang diduga mempengaruhi partisipasi siswa pada tahapan pembelajaran ini adalah kesesuaian informasi di dalam media dengan apa yang siswa alami. Film berdurasi pendek (20 menit)yang ditampilkan memberikan informasi tentang ciri-ciri tahapan perkembangan manusia mulai lahir hingga usia lanjut. Prosesediting film ini lebih menekankan pada perubahan-perubahan fisik dan psikologis pada usia remaja. Informasi yang disajikan lewat media tersebut cukup mudah dipahami. Terjemahan berbahasa indonesia serta tampilan film memberikan informasi nyata tentang ciri-ciri kelamin sekunder pada remaja putera dan remaja puteri.Pemahaman bahasa membantu siswa memahami isi materi di dalam media.Dampak dari penayangan media tampak jelas ketika siswa harus mengerjakan LKS.
Bagian pertama LKS dikerjakan secara berkelompok. Pada tahapan ini, hampir seluruh siswa berpartisipasi aktif (Tabel 1). Kegiatan siswa pada tahap ini adalah menyusun gambar urutan tahapan perkembangan pada manusia. Siswa dalam setiap kelompok 90.55% terlibat secara fisik di dalam penyelesaian tugas ini. Siswa yang tidak terlibat hanya sebagaian kecil. Siswa
tersebut termasuk dalam kategori slow learner. Partisipasi siswa dalam diskusi kelas dapat dikendalikan karena penerapan model pembelajran NHT. Meski demikian siswa yang mengajukan pertanyaan dan memberikan tanggapan pada sesi ini tidak hanya siswa yang ditunjuk guru. Beberapa siswa mengajukan pertanyaan yang terkait dengan maslah remaja yang bisa mereka temui sehari-hari. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif. Dengan media dapat membantu Guru dan siswa melakukan komunikasi dan interaksi dua arah secara aktif dalam proses pembelajaran. Hal menarik pada kegiatan diskusi kelas adalah munculnya keberanian siswa untuk mempresentasikan hasil kegiatan kelompoknya tanpa teks yang dibacakan. Berbekal susunan gambar yang telah dibuat kelompok, wakil setiap kelompok secara bergantian mempresentasikan pekerjaannya. Salah satu anggota kelompok yang ditugaskan untuk mempresentasikan adalah siswa pemalu dan tidak pernah tampildi depan kelas pada pembelajaran sebelumnya. Faktor yang mempengaruhi munculnya kebernaian siswa adalah rasa percaya diri yang tinggi. Berdasarkan data hasil observasi, rasa percaya diri muncul karena ketepatan siswa dalam menyusun gambardan menjawab pertanyaan. Hal tersebut diduga kuat sebagai dampak tidak langsung penayangan media.
2.      Penguasaan KonsepData tentang penguasaan konsep diperoleh melalui LKS bagian kedua dan tes pengusaan konsep yang dilakukan diakhir pembelajaran. Bagian kedua LKS berisi pertanyaan-pertanyaan konseptualyang diisi secara perseorangan. Berdasarkan hasil analisis LKS diperoleh bukti bahwa penyangan media berdampak terhadap pengusaan konsep siswa. Pada Tabel 2 diketahui bahwa rata-rata nilai LKS tiap kelompok adalah 7.91. dari nilai maksimal 10. dan tergolong baik.Tabel 2. Nilai Kelompok untuk Jawaban Pertanyaan pada LKS KelompokNilai LKS
1. 8,16
2. 7,8
3. 7,93
4. 8
5. 7,8
6. 7,93
Rata-rata 7, 91
Soal pengusaan konsep yang diberikan terdiri atas 20 soal pilihan ganda dan 5 soal essay.
Hasil tes menunjukan bahwa nilai rata-rata kelas tes pengusaan konsep adalah 7.36. Rata rata nilai ini lebih tinggi dari nilai kelulusan minimal untuk IPA di sekolah tempat peneltiian. Data dalam tabel 3 tentang jumlah siswa yang memenuhi Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) memperkuat temuan tersebut. Sebagian besar (90,55%) berhasil mencapai nilai KKM(6 untuk IPA) dan hanya 5,7 % yang harus mengikuti remedial. Besarnya persentase siswa yang mencapai KKM tidak terjadi pada pembelajaran sebelumnyatanpa media audio visual. Data ini menunjukkan bahwa media berpengaruh terhadap pemahaman konsep siswa. Seperti pendapat Herlianti (2005) bahwa tampilan-tampilan dalam media mempunyai kekuatan imagery,terbukti mampu menyimpan abstraksi konsep lebih lama dalam struktur kognitif siswa Tabel 3. Persentase Siswa Memenuhi KKM Kelas Nilai Rata-rata Ulangan Jumlah siswa memenuhi
KKM Jumlah siswa tidak memenuhi KKM 8 A(35 siswa)7,36 33 orang, 2 orang 94,3 % 5,7 %
Besarnya presentase siswa yang memenuhi KKM menurut Kemp dan Dayton (dalam Jumadi, 2007) karena melalui media penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan, proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik karena media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan, dan warna, baik secara alamiah maupun manipulasi. Dengan demikian akan memperjelas konsep dan menarik perhatian siswa. Media mempermudah suatu konsep verbal menjadi kongkrit, sehingga dalam penyampaian materi akan menghemat waktu dan tenaga. Dengan demikian guru memiliki banyak waktu untuk membantu kesulitan belajar siswa, membentuk kepribadian siswa, memberikan dorongan dan motivasi siswa, dan membimbing kreatifitas siswa.Media merupakan alat bantu dalam pembelajaran. Dengan demikian peran guru tidak dapat dikesampingkan. Keberhasilan siswa dalam pembelajaran tidak hanya dipengaruhi oleh media dan metode yang digunakan. Seperti yang disebutkan Piaget dan Freire (Lie, 2002) bahwa berhasil tidaknya siswa menggali pengetahuannya tergantung pada bagaimana guru menciptakan kondisi dan situasi yang memungkinkan siswa membentuk makna-makna dari bahan-bahan pelajaran melalui suatu proses belajar dan menyimpannya dalam ingatan yang sewaktu-waktu dapat diproses dan dikembangkan lebih lanjut. Guru pengajar mencipatakan kondisi yang kondusif dalam pembelajaran dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan produktif. Kemampuan memotivasi siswa terutama siswa slow learnerberhasil membangkitkan semangat siswa. Ketenangan ketika mengatasi masalah listrik padam turut berpengaruh terhadaprasapercaya diri siswa.






KESIMPULAN


Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan
1.      Media berpengaruh terhadap partisipasi siswa di dalam pembelajaran. Keterlibatan siswa di dalam diskusi baik diskusi kelompok maupun diskusi kelas sangat tinggi.
2.      Media mampu membangkitkan motivasi belahjar siswa. Siswa dapat belajar lebih menyenangkan dan terhindar dari kejenuhan.
3.      Media dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa dengan cukup baik. Persentase siswa yang telah mencapai KKM tinggi yaitu 90.55%
4.      Model pembelajaran NHT yang diterapkan mempengruhi keterlibatan siswa dalam diskusi kelas
5.Penggunaan media dalam pembelajaran materi perkembangan dan pertumbuhan pada manusia mendapat tanggapan yang positif dari siswa dan guru-guru observer.




















DAFTAR PUSTAKA


Akahori, K. (2003). The Feature and Roles of Simulation Software in Classroom, Japan: Proceeding ISAGA.
Fitriani, L. (2006). Pengaruh multimedia interaktif terhadap hasil belajar siswa kelas XI pada materi sistem reproduksi manusia. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi UPU. Tidak diterbitkan. Herlianti, Y. (2005). Analisis Pemahaman dan retensi Siswa SMP Pengguna Wacana Multimedia”Berpetualang Bersama Mendel” Tesispada PPS UPI Bandung:
tidak diterbitkan

MEDIA KOMUNIKASI PEMBELAJARAN SMP



TUGAS


MEDIA KOMUNIKASI PEMBELAJARAN



HASIL-HASIL PENELIATIAN TENTANG MANFAAT DALAM PEMBELAJARAN DI SMP
Kelompok 1
Dewi Patimah
Fajar
Hanifah Fauziah
Lenisa
Siti Nadroh
Ujang Suhaya
Yusliana

(via UPI)



PENDAHULUAN



Biologi adalah kajian tentang alam kehidupan nyata, objek yang menjadi bahan kajiannya adalah hal-hal yang nyata pula. Oleh karena itu membelajarkan biologi sebaiknya menggunakan pendekatan dan media yang mendekatkan siswa kepada alam dan objek-objek nyata. Dalam pengajaran biologi, ketika perangkat penunjang kegiatan telah tersedia, masih mungkin terdapat sejumlah kendala sehingga proses pembelajarantidak berjalan seperti yang diharapkan. Kendala-kendala tersebut misalnya karena prosesnya yang terlalu lama atau terlalu singkat sehingga sulit diamati. Pertumbuhan dan perkembangan manusia adalah salah satu materi ajar IPA di Sekolah Menengah Pertama (SMP)yang prosesnya memerlukan waktu yang lama. Salah satu kajian di dalam materi ajar ini adalah pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja. Siswa SMP yang mempelajari materi ajar ini sebagian besar berada pada rentang usia tersebut. Seperti telah diungkapkan sebelumnya bahwa pembelajaran akan lebih bermakna apabila siswa mengamati objek nyata. Pada materi ajarpertumbuhan dan perkembangan masa remaja, siswa dapat bertindak sebagai subjek sekaligus objek pembelajaran. Akan tetapi, berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa sebelum penelitian dilaksanakan terungkap bahwa siswa menjadi malu dan tertutup apabila dijadikan sebagai objek penelitian. Hal ini terkait dengan ciri-ciri masa pubertas yang baru mereka masuki. Berdasarkan hal tersbut maka diperlukan alat bantu atau media untuk membelajarkan materi pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja. Mediapembelajaran yang efektif dapat menumbuhkan sikap ketertarikan siswa terhadap suatu konsep. Beberapa penelitian tentang penggunaan multimedia, misalnya Nuraeni (2006), Hutagalung (2007), Jubaedah (2007) dan Utami (2007)
menunjukkan bahwa pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran dapat meningkatkan penguasaan konsepdan motivasi siswa. Penggunaan media audiovisual efektif dalam meningkatkan retensi siswa. Penelitian Dwyer yang dikutip oleh Yusup (1990) melaporkan bahwa gabungan antara indera penglihatan danpendengaran merupakan cara yang paling efektif untuk mengingat suatu peristiwa atau objek. Hasil penelitian Dwyer menunjukkan bahwa orang mampu mengingat 10% dari yang dibacanya, 20% dari yang didengarnya, 30% dari yang dilihatnya, dan 50% dari yang dilihat dan didengarnya. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) biologi Sekolah Menengah Pertama di Sumedang pada kegiatan lesson study hampir seluruhnya dilaksanakan secara berkelompok. Berdasarkan hasilobservasi pada kegiatan lesson study menunjukkan bahwa pengelompokan siswa dalam KBM kurang memberikan dampak nyata terhadap partisipasi siswa dalam aktivitas belajar. Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan oleh Sriyati dan Syulasmi (2007) diperoleh hasil bahwahanya 3 dari 10 kelompok siswa yang memiliki kinerja yang baik. Hal yang sama diungkapkan oleh Mustika (2006). Hasil observasinya di lapangan menunjukkan bahwa ketika siswa bekerja dalam kelompok besar, maka dalam kelompok tersebut sebagian besar anggota kelompok hanya mengandalkan kemampuan seorang siswa yang dianggap memiliki kemampuan akademik yang paling tinggi dan sisanya hanya mengobrol saja. Sepengetahuan peneliti, dari sejumlah open lesson pada kegiatan lesson Study di Sumedang wilayah Tomo, tidak ada yang menggunakan media audiovisual untuk meningkatkan keterlibatan siswa di dalam KBM. Oleh karena itu, penelitian
difokuskan pada pengaruh media audiovisual dalam mendorong siswa berpartisipasi aktif di dalam pembelajaran. Indikator keterlibatan siswa di dalam pembelajaran ditunjukan dengan keatifan siswa di dalam diskusi kelompok, diskusi kelas dan kemampuan siswa dalam memahami konsep yang disampaikan menggunakan alat bantu audio visual tersebut.






















METODE


Penelitian yang dilakukan di SMPN 2 Conggeang Sumedang ini bertujuan untuk mengungkapkan pengaruh media audio visual dalam mendukung KBM biologi. Penelitian deskriptif ini menggunakan instrumen berupa Lembar Kerja Siswa (LKS), tes penguasaan konsep serta lembar observasi. Siswa yang menjadi objek penelitian adalah kelas VIII A sebanyak 35 orang yang dikelompokan secara heterogen menjadi 6 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 dan 6 anggota 2 laki-laki dan 3 atau 4 orang perempuan. Kegiatan penelitian ini melibatkan 42 orang observer.Kegiatan lesson studyyang telah dilaksanakan meliputi tahapan : plan (perencanaan), do (implementasi)dan see (refleksi). Pada tahap perencanaan, pelaksana penelitian secara bersama-sama melakukan persiapan yang meliputi : penentuan topik pembelajaran, menentukan guru yang tampil, membuat perangkat
pembelajaran (teaching materials) yang terdiri dari Rencana Pembelajaran, LKS (Lembar Kerja Siswa), menentukan metode dan pendekatan pembelajaran, merancang media pembelajaran dan membuat alat evaluasi. Media pembelajaran diedit, disesuaikan dengan kebutuhan dan durasi pelaksanaan pembelajaran. Media yang digunakan adalah video CD pembelajaran “The Human body. First step raging teenvol 1 dan 2”. Tahap implementasidilaksanakan pada tanggal
1 Desember2007, dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Number Head Together).Pada pelaksanaan pembelajaran, siswa memperhatikan tayangan VCD lewat televisi. Selama kegiatan ini berlangsung, siswa mencatat informasi yang diberikan melalui media. Setelah penanyangan media selesai, siswa mengisi LKS yang terdiri daridua kegiatan utama. Pertama menyusun gambar dan foto-foto berbagai tahapan perkembangan manusia yang telah dibawa.. Bagian kedua yaitu mengisi pertanyaan konseptual. Kegiatan ini dilakukan dengan memanfaatkan informasi tahapan perkembangan yang ditayang
kan lewat media. Kegiatan selanjutnya adalah diskusi kelasdengan sistem NHT. Diakhir pembelajaran siswa di bawah bimbingan guru membuat kesimpulan dari materi yang disampaikan yang dilanjutkan dengan kegiatan evaluasi.






HASIL DAN PEMBAHASAN


1.      Partisispasi Siswa dalam PembelajaranPartisipasi siswa di dalam pembelajaran dijaring dengan lembar observasi. Di bawah ini dipaparkan interaksi siswa pada setiap kelompok Tabel 1. partisipasi siswa dalam pembelajaranKelompokJumlah anggota kelompokJumlah anggota aktif/kelompokPenayangan media%Diskusi %
1. 5 5 100 3 60
2. 6 6 100 6 100
3. 6 6 100 6 100
4. 6 6 100 6 100
5. 6 6 100 5 83.3
6. 6 6 100 6 100
Rata-rata100% 90.55%
Berdasarkan data dalam tabel 1. pada saat media ditayangkanseluruh siswa berpartisipasi aktif. Kegiatan siswa pada saat tersebut berdasarkan data observasiyaitu memperhatikan dan mencatat informasi. Pada kegiatan ini tidak ada satupun siswa yang terlihat bosan. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara siswa. Siswa menilaipembelajaran dengan menggunakan media audio visualadalah cara belajar yang baru, tidak membosankan dan membuat jenuh. Pem
belajaran dengan menggunakan media menjadikan belajar biologilebih menyenangkan. Media yang ditampilkan pada saat pembelajarandinilai sangat efektif mengatasi kejenuhan siswa. Pernyataan ini sejalan dengan pendapat Overfield dan Bryan-Lluka (2003) bahwa pembelajaran dengan menggunakan multimedia dapat memanipulasi lingkungan belajar siswa sehingga lebih menyenangkan. Faktor lain yang diduga mempengaruhi partisipasi siswa pada tahapan pembelajaran ini adalah kesesuaian informasi di dalam media dengan apa yang siswa alami. Film berdurasi pendek (20 menit)yang ditampilkan memberikan informasi tentang ciri-ciri tahapan perkembangan manusia mulai lahir hingga usia lanjut. Prosesediting film ini lebih menekankan pada perubahan-perubahan fisik dan psikologis pada usia remaja. Informasi yang disajikan lewat media tersebut cukup mudah dipahami. Terjemahan berbahasa indonesia serta tampilan film memberikan informasi nyata tentang ciri-ciri kelamin sekunder pada remaja putera dan remaja puteri.Pemahaman bahasa membantu siswa memahami isi materi di dalam media.Dampak dari penayangan media tampak jelas ketika siswa harus mengerjakan LKS.
Bagian pertama LKS dikerjakan secara berkelompok. Pada tahapan ini, hampir seluruh siswa berpartisipasi aktif (Tabel 1). Kegiatan siswa pada tahap ini adalah menyusun gambar urutan tahapan perkembangan pada manusia. Siswa dalam setiap kelompok 90.55% terlibat secara fisik di dalam penyelesaian tugas ini. Siswa yang tidak terlibat hanya sebagaian kecil. Siswa
tersebut termasuk dalam kategori slow learner. Partisipasi siswa dalam diskusi kelas dapat dikendalikan karena penerapan model pembelajran NHT. Meski demikian siswa yang mengajukan pertanyaan dan memberikan tanggapan pada sesi ini tidak hanya siswa yang ditunjuk guru. Beberapa siswa mengajukan pertanyaan yang terkait dengan maslah remaja yang bisa mereka temui sehari-hari. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif. Dengan media dapat membantu Guru dan siswa melakukan komunikasi dan interaksi dua arah secara aktif dalam proses pembelajaran. Hal menarik pada kegiatan diskusi kelas adalah munculnya keberanian siswa untuk mempresentasikan hasil kegiatan kelompoknya tanpa teks yang dibacakan. Berbekal susunan gambar yang telah dibuat kelompok, wakil setiap kelompok secara bergantian mempresentasikan pekerjaannya. Salah satu anggota kelompok yang ditugaskan untuk mempresentasikan adalah siswa pemalu dan tidak pernah tampildi depan kelas pada pembelajaran sebelumnya. Faktor yang mempengaruhi munculnya kebernaian siswa adalah rasa percaya diri yang tinggi. Berdasarkan data hasil observasi, rasa percaya diri muncul karena ketepatan siswa dalam menyusun gambardan menjawab pertanyaan. Hal tersebut diduga kuat sebagai dampak tidak langsung penayangan media.
2.      Penguasaan KonsepData tentang penguasaan konsep diperoleh melalui LKS bagian kedua dan tes pengusaan konsep yang dilakukan diakhir pembelajaran. Bagian kedua LKS berisi pertanyaan-pertanyaan konseptualyang diisi secara perseorangan. Berdasarkan hasil analisis LKS diperoleh bukti bahwa penyangan media berdampak terhadap pengusaan konsep siswa. Pada Tabel 2 diketahui bahwa rata-rata nilai LKS tiap kelompok adalah 7.91. dari nilai maksimal 10. dan tergolong baik.Tabel 2. Nilai Kelompok untuk Jawaban Pertanyaan pada LKS KelompokNilai LKS
1. 8,16
2. 7,8
3. 7,93
4. 8
5. 7,8
6. 7,93
Rata-rata 7, 91
Soal pengusaan konsep yang diberikan terdiri atas 20 soal pilihan ganda dan 5 soal essay.
Hasil tes menunjukan bahwa nilai rata-rata kelas tes pengusaan konsep adalah 7.36. Rata rata nilai ini lebih tinggi dari nilai kelulusan minimal untuk IPA di sekolah tempat peneltiian. Data dalam tabel 3 tentang jumlah siswa yang memenuhi Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) memperkuat temuan tersebut. Sebagian besar (90,55%) berhasil mencapai nilai KKM(6 untuk IPA) dan hanya 5,7 % yang harus mengikuti remedial. Besarnya persentase siswa yang mencapai KKM tidak terjadi pada pembelajaran sebelumnyatanpa media audio visual. Data ini menunjukkan bahwa media berpengaruh terhadap pemahaman konsep siswa. Seperti pendapat Herlianti (2005) bahwa tampilan-tampilan dalam media mempunyai kekuatan imagery,terbukti mampu menyimpan abstraksi konsep lebih lama dalam struktur kognitif siswa Tabel 3. Persentase Siswa Memenuhi KKM Kelas Nilai Rata-rata Ulangan Jumlah siswa memenuhi
KKM Jumlah siswa tidak memenuhi KKM 8 A(35 siswa)7,36 33 orang, 2 orang 94,3 % 5,7 %
Besarnya presentase siswa yang memenuhi KKM menurut Kemp dan Dayton (dalam Jumadi, 2007) karena melalui media penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan, proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik karena media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan, dan warna, baik secara alamiah maupun manipulasi. Dengan demikian akan memperjelas konsep dan menarik perhatian siswa. Media mempermudah suatu konsep verbal menjadi kongkrit, sehingga dalam penyampaian materi akan menghemat waktu dan tenaga. Dengan demikian guru memiliki banyak waktu untuk membantu kesulitan belajar siswa, membentuk kepribadian siswa, memberikan dorongan dan motivasi siswa, dan membimbing kreatifitas siswa.Media merupakan alat bantu dalam pembelajaran. Dengan demikian peran guru tidak dapat dikesampingkan. Keberhasilan siswa dalam pembelajaran tidak hanya dipengaruhi oleh media dan metode yang digunakan. Seperti yang disebutkan Piaget dan Freire (Lie, 2002) bahwa berhasil tidaknya siswa menggali pengetahuannya tergantung pada bagaimana guru menciptakan kondisi dan situasi yang memungkinkan siswa membentuk makna-makna dari bahan-bahan pelajaran melalui suatu proses belajar dan menyimpannya dalam ingatan yang sewaktu-waktu dapat diproses dan dikembangkan lebih lanjut. Guru pengajar mencipatakan kondisi yang kondusif dalam pembelajaran dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan produktif. Kemampuan memotivasi siswa terutama siswa slow learnerberhasil membangkitkan semangat siswa. Ketenangan ketika mengatasi masalah listrik padam turut berpengaruh terhadaprasapercaya diri siswa.






KESIMPULAN


Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan
1.      Media berpengaruh terhadap partisipasi siswa di dalam pembelajaran. Keterlibatan siswa di dalam diskusi baik diskusi kelompok maupun diskusi kelas sangat tinggi.
2.      Media mampu membangkitkan motivasi belahjar siswa. Siswa dapat belajar lebih menyenangkan dan terhindar dari kejenuhan.
3.      Media dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa dengan cukup baik. Persentase siswa yang telah mencapai KKM tinggi yaitu 90.55%
4.      Model pembelajaran NHT yang diterapkan mempengruhi keterlibatan siswa dalam diskusi kelas
5.Penggunaan media dalam pembelajaran materi perkembangan dan pertumbuhan pada manusia mendapat tanggapan yang positif dari siswa dan guru-guru observer.




















DAFTAR PUSTAKA


Akahori, K. (2003). The Feature and Roles of Simulation Software in Classroom, Japan: Proceeding ISAGA.
Fitriani, L. (2006). Pengaruh multimedia interaktif terhadap hasil belajar siswa kelas XI pada materi sistem reproduksi manusia. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi UPU. Tidak diterbitkan. Herlianti, Y. (2005). Analisis Pemahaman dan retensi Siswa SMP Pengguna Wacana Multimedia”Berpetualang Bersama Mendel” Tesispada PPS UPI Bandung:
tidak diterbitkan